Customer Translate

Selasa, 21 Januari 2014

Bisakah Alat Ini Mendeteksi Kebohongan

Mesin Poligraf Pendeteksi Kebohongan?? 

Ada banyak orang yang ingin memiliki kemampuan untuk menangkap para pembohobong, seperti agen-agen pemerintah, polisi, bahkan pasangan kita. Keiinginan untuk mendeteksi kebohongan biasanya karena adanya kecurigaan akan suatu hal yang disembunyikan. 
Selama berabad-abad, manusia telah berusaha menentukan kejujuran seseorang, dengan cara mendeteksi respon-respon psikologis yang tidak dapat dikendalikan secara sadar. Hal inilah yang melatarbelakangi ide pembuatan sebuah mesin pendeksi kebohongan yang dinamakan "Mesin Poligraf".
Kapan Mesin Pendeteksi Kebohongan Ini Diciptakan??
Mesin ini diciptakan pada tahun 1915 oleh seorang profesor Harvard, William Marston. Pengembangan mesin poligraf ini didasari oleh asumsi bahwa kebohongan menghasilkan dorongan emosional tertentu sehingga orang yang bersalah atau kebohongannya takut terbongkar akan mengalami peningkatan aktivitas sistem saraf otonom, seperti peningkatan detak jantung, peningkatan respirasi, dan peningkatan konduksi listrik pada kulit.
Tentunya dengan diciptakannya mesin ini, pasti timbul pro dan kontra, terutama antara penegak hukum dengan ilmuwan psikologi. Para penegak hukum sangat antusias dengan mesin tersebut, sedangkan para ilmuwan psikologi tidak antusias dengan mesin poligraf tersebut, karena tes poligraf sudah tidak lagi valid, karena tidak ada pola-pola fisiologi pada perilaku kebohongan.

Cara Kerja Mesin Poligraf/Lie detector dalam mendeteksi kebohongan



Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator alat lie detector sekaligus biasanya seorang penyidik atau forensic psychophysiologist ) tampak melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal. Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong.

Mesin poligraf tidak dapat mengatakan apakah seseorang sedang merasa bersalah, marah, cemas, terhibur, atau merasa bersemangat karena mengalami hari yang buruk atau menarik. Saat seseorang menjalani tes tersebut, orang yang tidak bersalah sekali pun dapat menjadi tegang dan cemas. 
Contohnya, seseorang yang tidak bersalah beraksi pada kata bank, Ini bukan berarti dia telah merampok bank, melainkan karena beberapa waktu lalu ATMnya mungkin tertahan di mesin, atau hal-hal yang lain. Sayangnya, respons tersebut dianggap mesin poligraf sebagai kebohongan-kebohongan bahwa orang yang tersebut telah merampok bank. 
Begitu juga sebaliknya dengan penjahat-penjahat kelas wahid sering kali mampu mengalahkan tes poligraf, dikarenakan mereka mampu menenangkan otot dan berfikir pengalaman-pengalaman yang menyenangkan saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam uji poligraf, sehingga terbebas dari kebohongan

Tes poligraf memang menangkap banyak penipu dan orang-orang yang bersalah ke dalam penjara, tapi tes ini juga menyeret orang-orang yang tidak bersalah ke penjera dalam jumlah yang besar. Gimana pendapat para pembaca?? Setuju atau tidak setuju dengan mesin di atas??
Chrome Pointer