Mesin Poligraf Pendeteksi Kebohongan??
Ada banyak orang yang ingin memiliki kemampuan untuk menangkap
para pembohobong, seperti agen-agen pemerintah, polisi, bahkan pasangan kita.
Keiinginan untuk mendeteksi kebohongan biasanya karena adanya kecurigaan akan
suatu hal yang disembunyikan.
Selama berabad-abad, manusia
telah berusaha menentukan kejujuran seseorang, dengan cara mendeteksi
respon-respon psikologis yang tidak dapat dikendalikan secara sadar. Hal inilah
yang melatarbelakangi ide pembuatan sebuah mesin pendeksi kebohongan yang dinamakan
"Mesin Poligraf".
Kapan Mesin Pendeteksi
Kebohongan Ini Diciptakan??
Mesin ini diciptakan pada tahun
1915 oleh seorang profesor Harvard, William Marston. Pengembangan mesin
poligraf ini didasari oleh asumsi bahwa kebohongan menghasilkan dorongan
emosional tertentu sehingga orang yang bersalah atau kebohongannya takut
terbongkar akan mengalami peningkatan aktivitas sistem saraf otonom, seperti
peningkatan detak jantung, peningkatan respirasi, dan peningkatan konduksi
listrik pada kulit.
Tentunya dengan diciptakannya
mesin ini, pasti timbul pro dan kontra, terutama antara penegak hukum dengan
ilmuwan psikologi. Para penegak hukum sangat antusias dengan mesin tersebut,
sedangkan para ilmuwan psikologi tidak antusias dengan mesin poligraf tersebut,
karena tes poligraf sudah tidak lagi valid, karena tidak ada pola-pola
fisiologi pada perilaku kebohongan.
Cara Kerja Mesin Poligraf/Lie detector dalam mendeteksi kebohongan
Sebuah
instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang
digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. seseorang akan
ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator alat
lie detector sekaligus biasanya seorang penyidik atau forensic
psychophysiologist ) tampak melihat bagaimana detak jantung, tekanan
darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini
jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal. Fluktuasi mungkin menunjukkan
bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong.
Mesin poligraf tidak dapat
mengatakan apakah seseorang sedang merasa bersalah, marah, cemas, terhibur,
atau merasa bersemangat karena mengalami hari yang buruk atau menarik. Saat
seseorang menjalani tes tersebut, orang yang tidak bersalah sekali pun dapat
menjadi tegang dan cemas.
Contohnya, seseorang yang tidak
bersalah beraksi pada kata bank, Ini
bukan berarti dia telah merampok bank, melainkan karena beberapa waktu lalu
ATMnya mungkin tertahan di mesin, atau hal-hal yang lain. Sayangnya, respons
tersebut dianggap mesin poligraf sebagai kebohongan-kebohongan bahwa orang yang
tersebut telah merampok bank.
Begitu juga sebaliknya dengan
penjahat-penjahat kelas wahid sering kali mampu mengalahkan tes poligraf,
dikarenakan mereka mampu menenangkan otot dan berfikir pengalaman-pengalaman
yang menyenangkan saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam uji poligraf,
sehingga terbebas dari kebohongan
Tes poligraf memang menangkap
banyak penipu dan orang-orang yang bersalah ke dalam penjara, tapi tes ini juga
menyeret orang-orang yang tidak bersalah ke penjera dalam jumlah yang besar. Gimana pendapat para pembaca?? Setuju atau tidak setuju dengan mesin di atas??