Bagi pengguna Internet sepertinya
memang tiada hari tanpa ber-Internet ria apakah hanya sekedar untuk
mengecek e-mail, surfing, webbrowsing, chatting, download
program/E-book, dan sebagainya. Mungkin yang kita lakukan selama ini
adalah pergi ke warnet atau berlangganan ISP, TelkomNet-Instan, Speedy.
Namun, jika saat dalam perjalanan kegiatan tersebut tidak dapat
dilakukan.
Kontrak kontrak pengadaan GPRS dan produk-produk pendukungnya antara pabrik-pabrik pembuat perangkat telekomunikasi dengan operator jaringan komunikasi bergerak pun bermunculan. Kontrak jaringan GPRS pertama di dunia telah dilaksanakan di bulan Maret 1999 yang lalu antara Ericsson dengan operator komunikasi bergerak di Jerman; T-Mobile. Berikutnya, Ericsson juga menangani kontrak dengan operator One 2 One di Inggris, SmartTone Mobile Communication di Hongkong, Omnipoint di Amerika Serikat. Perusahaan perangkat komunikasi lainnyapun seperti Nortell Networks, Nokia dan lain-lain kini ikut berkompetisi menawarkan kontrak-kontraknya dengan para operator yang berkeinginan memasarkan layanan GPRS.
Pada saat itu dalam perjalanan (mobile)
yang dibutuhkan adalah teknologi GPRS (General Packet Radio Service)
yang memungkinkan kita untuk dapat ber-Internet di mana pun berada
selama sinyal GPRS tersebut ada. Teknologi GPRS telah cukup lama
ditawarkan oleh operator GSM (handphone), seperti : Telkomsel, Indosat,
Axis dll
GPRS mendistribusikan paket data akses
internet sampai 114Kbps. Transfer data menuju jaringan internet (WEB
Server) melalui jaringan GPRS Selular.
Layanan yang ada pada internet dapat
diakses melalui GPRS, karena protocol GPRS sama seperti internet. Dalam
jaringan GSM, membutuhkan modul GGSN (Gateway GPRS Service Node) dan SGSN (Serving GPRS Service Node).
GGSN bertindak sebagai gateway antara jaringan GPRS dan jaringan data
public seperti IP. Jaringan GPRS dengan internet ditunjukkan gambar :
Di dunia industri komunikasi bergerak
(‘mobile’), data bergerak dan multimedia kini menjadi fokus
pengembangan, dan GPRS (‘General Packet Radio Service’) menjadi kunci
yang memungkinkan untuk meraih sukses di pasar. Alasannya adalah,
melalui GPRS, ledakan pertumbuhan layanan internet melalui jaringan
kabel (telepon), sekarang dimungkinkan penyalurannya melalui komunikasi
bergerak. Nortel Networks, Ericsson, Siemens, Nokia dan banyak industri
telekomunikasi lainnya dalam publikasinya menyatakan telah mampu
mengaplikasikan Web dengan telepon bergerak menggunakan teknologi GPRS
yang kini mulai gencar ditawarkan kepada para operator GSM dan TDMA
yang berminat memasarkan layanan internet nirkabel.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (‘sharing’) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (‘sharing’) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
Dari segi biaya, pentarifan diharapkan
hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam
kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa
memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi
lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada
layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang
memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan
layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah
,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para
operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS
sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi
pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni
layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan
internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui
jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini
menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah,
laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi
seperti berita-berita penting.
Kontrak kontrak pengadaan GPRS dan produk-produk pendukungnya antara pabrik-pabrik pembuat perangkat telekomunikasi dengan operator jaringan komunikasi bergerak pun bermunculan. Kontrak jaringan GPRS pertama di dunia telah dilaksanakan di bulan Maret 1999 yang lalu antara Ericsson dengan operator komunikasi bergerak di Jerman; T-Mobile. Berikutnya, Ericsson juga menangani kontrak dengan operator One 2 One di Inggris, SmartTone Mobile Communication di Hongkong, Omnipoint di Amerika Serikat. Perusahaan perangkat komunikasi lainnyapun seperti Nortell Networks, Nokia dan lain-lain kini ikut berkompetisi menawarkan kontrak-kontraknya dengan para operator yang berkeinginan memasarkan layanan GPRS.
Dalam bidang perangkat genggamnya,
kerjasama pun telah terwujud antara Optimay dan Lucent’s Technology
Group. Optimay (Munich, Jerman) menyediakan perangkat lunak GPRS,
Lucent’s Microelectronic Group (Ascot, UK) menyediakan perangkat lunak
DSP dan Lucent’s Microelectronic Group (Allentown, USA) menyediakan
silikon untuk menghasilkan produk-produk pendukung, dan pembuatan
terminal-terminal begitu jaringan GPRS bermunculan.
Teknik transmisi data yang ada pada GSM
sekarang ini bersifat membatasi pertumbuhan komunikasi data bergerak,
hal ini dikarenakan kanal radionya yang bersifat tunggal dan
berkecepatan rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi setiap
pengguna data selama durasi komunikasi (istilah teknisnya bersifat
dedicated), misalnya untuk SMS (Short Message Service) 9,6 kbps.
Pendekatan yang demikian ini (yang komunikasinya bersifat tersakelar
rangkaian) pada akhirnya menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas
sistem secara keseluruhan dan memboroskan lebarpita. Kondisi ini
mendorong naiknya biaya operasi bagi operator jaringan yang pada
gilirannya akan dibebankan kepada pemakainya. Sementara itu, GPRS yang
menggunakan teknologi packet switching memungkinkan semua pengguna dalam
sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama; dengan kata lain para
pelanggan menggunakan spektrum radio hanya ketika benar-benar
mentransmisikan data. Efisiensi penggunaan spektrum pada akhirnya
berarti kinerja yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. GPRS dapat
menawarkan laju data sampai 115 kbps atau lebih, dengan menggabungkan
kanal-kanal dan menggunakan teknologi penyandian yang baru.
Sebenarnya, GPRS memang tidak menawarkan
laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nyata, namun secara pasti
merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi pengayaan
layanan-layanan data bergerak. Faktor-faktor yang lainnya seperti
layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi inovatif, terminal yang sudah
akrab bagi pengguna dan WAP untuk perbaikan hubungan dengan berbagai
piranti nirkabel, juga akan membantu evolusinya.
Secara rinci ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak, yakni;
- mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM
- memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada
- merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3
- menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak
- berbasis paket dan dengan demikian memenuhi lalu lintas data (yang lazimnya bersifat rentetan; burst) yang mampu memberi layanan pada banyak pengguna
- memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku
- menampakkan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet
- menawarkan QoS (Quality of Service= kualitas layanan), mendukung adanya tundaan yang telah dispesifikasikan pada tingkat hak, mana yang akan didahulukan yang kriterianya berbeda-beda, serta berbagai kelas reliabilitas
- menawarkan kosep ‘satu pipa paket bagi keduanya’ yakni suara dan data, dengan demikian lebih baik dalam mendukung integrasi layanan
- menawarkan hubungan komunikasi dalam bentuk point to point atau multipoint
- memiliki keamanan yang sudah menjadi ciri bagi data yang terpaketisasi.
Karena GPRS berbasis paket, biaya atau
tarif penggunaannya ditentukan oleh banyaknya data yang yang ditransfer
bukan berdasar waktu hubungannya. Ini berarti cocok untuk layanan
rentetan internet. GPRS memberikan transmisi data pada laju kecepatan
yang lebih dari cukup untuk sebagian besar aplikasi pasar massal,
misalnya:
- aplikasi kantor bergerak
- layanan atau penjualan di lapangan atau masyarakat
- layanan-layanan kelompok yang berbasis panggilan (contoh:
- informasi stok pasar)
- akses nirkabel ke basis-basis data
- akses intranet/internet bergerak
- e-commers (perbankan, titik-titik lokasi penjualan)
- pesan-pesan
- Pengaturan atau manajemen armada atau konvoi
- Informasi kepadatan lalu lintas, penuntun perjalanan/ sistem reservasi
- sistem keamanan
- Telemetri
- Highway charging system
DAFTAR PUSTAKA
- Beutmuller, Andrew A. (‘Siemens’, Munich). “Bringing New Meaning to Mobile with GPRS”. Telecommunications Development Asia Pasific. Dec.1999.
- Chan, Andrew (‘SmarTone Mobile Comm’.Ltd.Hong Kong).”Deploying Enhanced ‘Ericsson’ . “3G Starts Rolling with GPRS”. Communications International. Nov 1999.
- ‘Nokia’s End-to-end GPRS solution’.”Connect to a Fast-Moving Market with GPRS Data Services”. Telecommunications. Sept.1999.
- Nokia’s Telecomm.Magazine. “HSCSD Heralds Six-Fold Speed Increase for GSM”.Discovery. Volume 49. June 1999
- Meads, Brian, (Marketing Director ‘Optimay’).”Design Considerations for GSM/GPRS terminals”. Telecommunications Development Asia Pasific. March 2000.
- Service with GPRS”. Telecommunications Development Asia Pasific . Dec.1999.